Saturday, May 12, 2012

Membuat Action Figure


Action figure adalah mainan boneka yang dirancang menyerupai karakter dalam film dan karya sastra termasuk komik. Action figure bisa digerakan untuk melakukan pose-pose tertentu, mempunyai berbagai macam aksesori, seperti pakaian, peralatan, senjata, dan kendaraan.

Desain

Setelah pemilihan karakter melalui beberapa sketsa yang diusulkan, langkah selanjutnya adalah membuat prototipe dari tanah liat. Model dari tanah liat ini dibuat dengan menekuk kawat aluminium untuk membentuk tulang punggung, tangan, dan kaki dari karakter tsb yang dikenal dengan istilah armature.

 Armature

Kemudian pematung menambahkan tanah liat ke armature untuk memberikan bentuk yang diinginkan, lalu dipanggang sedikit supaya mengeras, kemudian pematung menggunakan berbagai alat seperti loop kawat untuk mengukir detail tanah liat sehingga terbentuk wujud tokoh sesuai dengan desain figure yang telah dibuat.

Setelah bentuk umum selesai, pematung menambahkan detail yang lebih rinci pada bagian mata, hidung, dan mulut agar ekspresinya lebih hidup. Agar lebih bagus, pematung menggunakan referensi foto dan model orang dalam pekerjaannya.

Desainer bisa menambahkan segumpal tanah pada armature tubuh tokoh yang sedang dibuat, sementara kepala sebenarnya di bentuk pada  armature terpisah. Hal ini memungkinkan pematung bisa menyelesaikan ekspresi tokoh tersebut secara independen terpisah dari armature bagian-bagian tubuh lainnya.

Setelah selesai, bagian kepala digabung dengan  armature utama dan digabung dengan armature tubuh lainnya dengan menggunakan tanah liat tambahan, lalu rambut dan leher diukir sesuai dengan gambar desain.

Begitu juga dengan bagian armature lainnya seperti kostum, aksesori, dan lain-lain. Tetapi jika prototipe tersebut dibuat tanpa detail kostum, maka prototipe tersebut diukir tanpa kostum. Selama proses ini, bagian tanah liat ditutupi aluminium foil agar tidak kering sebelum waktunya. Setelah semuanya selesai, armature dari tokoh tsb dipanggang supaya mengeras.

 1. War Hulk versi komik, ilustrator Adam Kubert, 2. Desain untuk action figure War Hulk, desainer Arthur Adams, 3. Produk akhir Action figure War Hulk dari Toybiz.

Bentuk prototipe, kemudian dikirim untuk disetujui oleh produsen. Setelah semua detail desain disetujui, prototipe tersebut digunakan untuk membuat cetakan yang akan membentuk potongan-potongan plastik untuk diproduksi masal.

proses ini bisa memakan waktu sekitar dua minggu, tergantung pada keterampilan dan kecepatan pemahat. Jika ada revisi pada prototipe ini maka proses ini bisa diulang sampai berkali-kali.

Bahan Mentah

Aluminium, kawat, tanah liat, dan alat-alat ukir digunakan untuk membuat prototipe. Sebuah figure sebenarnya dibentuk dari plastik resin, seperti Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS). Plastik terkeras ini digunakan untuk membentuk tubuh utama. Plastik lebih lembut, seperti polypropylene dan polyethylene, biasanya digunakan untuk cetakan potongan aksesori dan kostum yang lebih kecil. Berbagai kain, seperti rayon dan nilon, dapat digunakan untuk kostum termasuk setelan, jubah, dan topeng. Sebagai sentuhan akhir, cat akrilik berbagai warna dapat digunakan untuk menghias figure. Figure yang lebih rumit mungkin berisi komponen elektronik mini yang bisa memberikan efek cahaya dan suara.

Proses Manufaktur

1. Membuat Cetakan
Master cetakan, atau rangkaian cetakan, terbuat dari prototipe tanah liat. Cetakan ini digunakan untuk memproduksi massal setiap cetakan bagian tertentu dari sebuah figure. Untuk menciptakan cetakan action figure dibutuhkan waktu sekitar dua pertiga dari waktu yang diperlukan untuk membuat action figure. Setiap pola berdasarkan prototipe yang dibuat untuk setiap bagian dikirimkan untuk produksi perakitan. Tahap ini mungkin memakan waktu beberapa bulan karena biasanya pabriknya berlokasi di luar negeri.

2. Para desainer harus mengetahui cara terbaik membagi bentuk satu figure utuh tiga dimensi menjadi serangkaian bagian plastik. Beberapa figure bisa saja dibentuk hanya dari satu bagian plastik, yang pastinya mempunyai gerakan terbatas. Untuk figure yang mempunyai artikulasi yang lebih banyak, setiap bagian bergerak dicetak sebagai komponen terpisah. Sebagai contoh, Star Wars Storm Trooper mainannya dirancang dengan bagian dada kopong dan bagian badannya berisi/solid terbuat bahan vynil. Keseluruhan figure dibangun dengan sendi putar yang memungkinkan anggota tubuh untuk bergerak. Daripada memakai bingkai kawat, figure ini berisi gigi kecil dan washer pada sendi pada lengan dan kaki yang memungkinkan figure bisa membungkuk keberbagai sudut dan tetap dalam posisi itu.

3. Mencetak tiap bagian figure. Beberapa teknik cetak dapat digunakan untuk membuat bagian komponen plastik. Sebagai contoh, Hasbro awalnya mempertimbangkan teknik pencetakan rotasi untuk memberikan figure Star Wars terlihat mulus tanpa cacat. Namun, ukuran potongan dengan proses tsb, menyebabkan mereka kehilangan beberapa detail dan proses ini tidak bisa diterima. Masalah lain dengan cetakan rotasi adalah prosesnya lambat dan mahal untuk ditanggung produsen. Maka Hasbro memilih untuk menggunakan proses injection molding. Dalam proses ini, plastik cair dipompa ke dalam cetakan dua potong. Penekan menahan kedua cetakan bersamaan sementara plastik mendingin dan mengeras. Cetakan ini kemudian dibuka dan komponen plastik dikeluarkan. Setiap bagian dari figure dibuat dengan cara ini.

4. Perakitan. Setelah tiap bentuk komponen plastik jadi, masing-masing dirakit membentuk satu figure utuh. Daripada memakai lem, metode segel dengan getaran ultrasonik berfrekuensi tinggi digunakan untuk menyatukan plastik menjadi satu bagian. Proses ini bisa menyegel dengan kuat antara kedua bagian, kerapatannya sangat tipis hampir tak terlihat. Hasbro menggunakan proses ini untuk membuat figure dengan detail yang bagus tanpa mengorbankan kecepatan produksi. Lem digunakan untuk memasang beberapa bagian tambahan seperti bagian dada dan sepatu bot.

5. Finishing. Sebuah figure dapat dibentuk sepenuhnya dari plastik atau ada tambahan kain yang melekat pada badan figure dalam proses terpisah. Potongan-potongan tersebut disusun secara terpisah dari figure dan ditambahkan setelah figure selesai dibuat.

6. Pengemasan dan pengiriman. Sementara figure dibuat, kemasan juga sedang dirancang. Paket ini biasanya terdiri dari sebuah kotak dengan jendela plastik bening atau alas karton ditutupi dengan plastik. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan nilai figure dan pada kenyataannya, beberapa kolektor figure tidak pernah membuka figure yang mereka beli dari kemasannya sehingga figure pada kemasan tsb tetap dalam kondisi mint.

Setelah desain kemasan selesai, kemasan tersebut dikirim ke tempat di mana figure-figure itu dibuat. Figure-figure yang telah jadi dimasukkan dalam kemasan, yang kemudian direkatkan atau ditempelkan tertutup. Setelah pengemasan selesai, lalu dikirim ke tempat produsen memakai kapal laut. Setelah sampai, mainan yang telah dikemas didistribusikan ke berbagai pengecer.

Quality Control

Kualitas mainan action figure dikontrol selama proses manufaktur. Seperti halnya cetakan yang dibuat dan diuji di lokasi produksi, sampel dikirim kembali ke pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian serangkaian tes keamanan yang ketat dan kualitas harus dilakukan untuk memastikan bahwa figure aman untuk anak-anak kecil, dan jika figure itu jatuh saat dimainkan tidak akan berantakan. Satu atau dua bulan diperlukan untuk menguji artikulasi suatu figure dalam tekanan kemasan berkali-kali. Transit tes digunakan di mana mainan berada dalam kemasannya ketika berada dalam tahap pengiriman. Pengujian tambahan melibatkan menjatuhkan dan memantulkan paket ke lantai untuk meniru penanganan yang kasar sebelum figure-figure dalam kemasan tersebut tiba di rak toko.

Sumber: http://sibeloy.blogspot.com/2011/05/membuat-action-figure.html

No comments:

Post a Comment